Pengalaman: Lomba di Luar Negeri (Malaysia)

Bunder Ontheway
4 min readFeb 9, 2021

--

Halo, saya ingin membagikan pengalaman saya ketika saya lomba di luar negeri (Malaysia). Here we go!! :D

Pendaftaran

Berawal dari ajakan teman saya yang memberi tahu ada sebuah lomba yang memungkinkan untuk ke Malaysia ketika lolos sebagai finalist, saya bersama teman saya membuat tim bertiga bersama dengan adik tingkat. Satu tim beranggotakan tiga orang dengan komposisi saya sebagai hustler, teman saya Fakhrul sebagai hipster, dan adik tingkat saya Danu sebagai hacker.

Persyaratan untuk mendaftar adalah dengan mengumpulkan proposal ide bisnis atau produk. Sebelum mendaftar tim kami melakukan market research kepada mahasiswa kampus kami untuk mencari tahu berapa banyak orang yang memiliki masalah yang ingin tim kami selesaikan.

Masalah yang ingin tim kami selesaikan adalah ketika ada orang yang memiliki tiket (tiket konser, tiket bioskop, tiket kereta api, tiket pesawat, dll) tapi tiket nya tidak jadi digunakan sehingga menjual nya di social media atau bahkan tiket nya dibiarkan begitu saja sehingga uang nya menjadi hangus.

Tim kami ingin membuat market place khusus untuk menjual tiket yang tidak jadi dipakai / digunakan. Long short story akhirnya tim kami mengumpulkan proposal di website nya, dan lolos sebagai finalist dan harus menyiapkan untuk berangkat ke Malaysia.

The Team (me in left, Fakhrul middle, and Danu in right)

Mencari Dana

Salah satu hal yang harus disiapkan untuk berangkat adalah dana yang tidak dimiliki oleh tim kami. Bahkan tim kami sempat ragu untuk berangkat karena masalah dana, tapi akhirnya kami memutuskan untuk dicoba dulu dana nya dicari sampai waktu nya bener — bener sudah gak ada lagi. Mencoba untuk mengajukan ke kampus, tapi pada saat itu sedang tutup buku quartal 2, sehingga dana nya tidak bisa turun terlebih dahulu dan harus menggunakan sistem reimbursement yang itu juga tidak bisa keluar semua nya.

Kami mencari cara mulai dari mengajukan sponsorship, akhirnya ada yang mensposori kami. Salah satu startup milik alumni kampus kami bersedia untuk memberikan dukungan dana. Kami juga membuka donasi di situs kitabisa.com demi bisa berangkat lomba. Karena tidak kunjung terkumpul, kita coba pinjam ke teman yang memang punya uang berlebih yang bisa dipinjam yang nanti akan diganti ketika reimbursement dari kampus sudah ada.

Menyiapkan Passport

Kami belum punya passport karena memang belum pernah ke luar negeri sama sekali. Saat itu saya dan Fakhrul ingin memngurus passport di Bandung, sedangkan Danu sudah mengurus passport di cirebon ketika pulkam. Saya dan Fakhrul mengunjungi kantor imigrasi Bandung, dan yang kami baru tahu adalah ternyata harus mendaftar terlebih dahulu pada aplikasi. Sedangkan jadwal beberapa hari ke depan sudah penuh, jka tidak ada passport tim kami tidak bisa berangkat. Padahal dana nya sudah ada dari hasil pinjaman teman.

Cara yang digunakan adalah dengan mengurus passport di Cirebon, sama seperti Danu. Kami baru tahu saat itu jika mengurus passport di Cirebon, pendaftaran dilakukan melalui Whatssapp. Saya dan Fakhrul segera daftar untuk mengurus passport, dan memutuskan untuk berangkat ke Cirebon. Awalnya akan naik travel untuk ke Cirebon, dan kalo ga salah harga travel nya waktu itu sekitar 90.000 rupiah. Saat itu kondisi ekonomi saya juga sedang susah, kalo naik travel dengan harga segitu untuk satu orang akan memakan biaya yang lumayan.

Karena keterbatasan itu, saya memiliki ide untuk sewa motor saja. Satu hari nya 60.000 rupiah, dan pinjam dari siang lalu berangkat ke Cirebon. Besok pagi nya mengurus passport, dan langsung pulang. Jadi biaya nya lebih hemat. Saya memilih untuk lebih capek karena memang kondisi keuangan yang pas — pasan. Saat itu saya masih belum memiliki SIM (jangan ditiru ya).

Berangkat ke Malaysia

Passport kami jadi H-1 sebelum berangkat, kami juga sudah beli tiket pesawat saat itu. Padahal passport nya belum jadi, dan alhamdulillah passport nya bisa jadi dengan cepat. Berangkat ke bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan bis. Pesawat kami berangkat ke Malaysia pukul 20.00 (seingat saya saat itu sekitar jam segitu). Kami berangkat dari Bandung ke Bandara siang sekitar jam 13.00 siang dikarenakan mengantisipasi banyak hal. Salah satu nya adalah karena saya pernah mendengar teman saya yang akan berangkat lomba juga tapi ketika di bis terjadi macet panjang karena ada sebuah kecelakaan, sehingga teman saya ketinggalan pesawat dan harus beli tiket lagi.

Oleh karena itu kami memutuskan untuk berangkat lebih awal agar bisa sampai ke bandara Soekarno-Hatta.

Kegiatan di Malaysia

Sesampai nya tim kami di Malaysia, kami langsung menuju apartemen yang tim kami sewa bersama dua tim lain nya, sehingga pengeluaran menjadi lebih hemat dan murah.

Lomba yang saya ikutin bisa di lihat pada gambar. Kegiatan opening di awal adalah materi semacam kuliah umum mengenai bisnis / product. Di jelaskan overview mengenai apa yang akan kami lakukan selama beberapa hari ke depan, yang akan ada pitching seasion di hari terakhir.

Bagi saya pribadi kegiatan nya sama seperti kelas biasa dan membosankan, di beberapa kelas tim kami juga tidak hadir dan memutuskan untuk kembali ke apartemen untuk menyempurnakan produk yang dikerjakan dan pitch deck yang harus dipresentasikan di hari terakhir nanti.

Presentasi di hari terakhir dengan menggunakan bahasa inggris, yang melakukan presentasi / pitching adalah saya, karena saya sebagai hustler. Sangat disayangkan tim kami tidak menjuari di lomba kali ini, tetapi karena lomba ke Malaysia ini peluang saya untuk mendapatkan magang, karir (magang dan part-time), dan lomba.

~END~

Saya juga menuliskan mengenai perjuangan saya sarjana mulai dari semester satu, jika berminat untuk membaca silahkan mampir di sini. Saya juga membuka sesi 1 on 1 jika tertarik untuk berbicara atau sharing mengenai product, lomba, kuliah, salah jurusan, atau apapun itu bisa mengunjungi https://calendly.com/bunderontheway

--

--