Perjuangan Sarjana — Semester 4

Bunder Ontheway
3 min readFeb 12, 2021

--

Hai, saya ingin menceritakan cerita saya selama menempuh pendidikan di bangku kuliah sampai akhirnya mendapatkan gelar sarjana.

Semester 1

Semester 2

Semester 3

Semester 4

Saya memiliki cara meresap pembelajaran perkuliahan yang berbeda setiap semester nya. Semester satu saya lebih sering tidak mencatat pelajaran, dan hanya mendengarkan dosen menerangkan mata kuliah saja. Pada semester dua saya mulai menulis tapi masih belang — belang, dalam artian kadang nulis kadang tidak nulis . Semester tiga sudah mulai rajin nulis pelajaran walau tulisan nya berantakan, saya menulis di binder.

Namun, saya merasa menulis di binder kurang efektif dan kalo nulis di baliknya kayak ada benjolan yang ditengah itu kan, jadi rasanya ga nyaman aja. Saya memulai untuk menulis di kertas hvs polos yang saya bagi menjadi dua untuk menulis materi di kelas.

Lomba

Suatu hari, teman saya menawarkan saya untuk mengikuti lomba. Lomba nya jika lolos sampai final, akan berangkat ke luar negri. Saya bersama teman saya mencoba untuk mengerjakan product untuk lomba nya. Satu tim bertiga, saya sebagai hustler, fakhrul sebagai hipster, dan danu sebagai hacker.

Product Lomba

Product yang kami buat ingin menyelesaikan masalah tiket. Mungkin kalian pernah melihat teman atau orang lain yang menjual tiket bioskop, tiket konser, atau tiket transportasi umum yang sudah dibeli namun tidak jadi digunakan. Saat itu kami ingin membuat marketplace yang khusus untuk penjualan tiket yang tidak jadi digunakan.

Sebagai hustler saya melakukan riset terlebih dahulu kepada orang lain khususnya mahasiswa di kampus mengenai seberapa sering mereka menjual tiket yang tidak jadi digunakan untuk melihat seberapa besar potensi market nya. Setelah itu, saya membuat proposal product yang digunakan untuk submisi ke panitia lomba. Beberapa hari kemudian saya mendapatkan informasi jika ternyata tim saya lolos ke final dan bisa berangkat ke Malaysia.

Ada suatu kendala, yaitu biaya. Karena ini self funded dan disana kurang lebih selama satu minggu dan kami juga masih tidak memiliki uang untuk digunakan pergi ke Malaysia. Kami mencari cara untuk bisa berangkat, mulai dari tanya ke kampus cuman sangat disayangkan saat itu kampus bisa sistem nya reimburse dan tidak bisa membiayai semuanya.

Lalu yang kami lakukan adalah dengan pinjam uang ke teman ataupun ke senior yang nanti setelah dapet reimbursement dari kampus uang nya akan dikembalikan. Bahkan saat itu kami sampai membuat akun kitabisa untuk mendapatkan sponshorship, dan menghubungi salah satu startup juga. Sampai akhirnya kami bisa berangkat lomba ke Malaysia.

Lomba Malaysia

Perlombaan dilakukan selama satu minggu dan ada semacam kelas setiap hari nya. Hari pertama adalah hari pembukaan dan pembagian nametag, sambutan, dll. Kemudian dilanjutkan dengan kelas — kelas seperti pembuatan business model. Jika penasaran bagaimana cara membuat business plan, bisa mengunjungi tulisan saya di Cara Membuat Business Canvas.

Di hari terakhir, ada acara untuk melakukan presentasi dan tanya jawab mengenai product yang telah kami kerjakan. Tapi sayangnya tim kami tidak berhasil mendapatkan juara. Bisa berangkat final dan jalan — jalan ke Malaysia bagi saya saja sudah cukup, rasa nya benar — benar menyenangkan saat itu.

untuk membaca cerita lomba ke Malaysia yang lebih lengkap bisa membaca postingan saya di sini.

Pra-Magang

Jadi setelah semester empat berakhir, ada kegiatan yang dinamakan geladi atau pra-magang selama kurang lebih satu bulan setengah untuk mengenalkan mahasiswa sebelum magang yang beneran, walau sebenernya mirip seperti magang. Di kegiatan geladi hanya tersedia tiga perusahaan bumn yang sudah bekerja sama dengan kampus. Jadi para mahasiswa tinggal memilih kota yang di inginkan dan memilih salah satu dari tiga perusahaan bumn tersebut.

--

--